Sabtu, 28 September 2013

Network Devices

Masih tentang materi Jaringan Komputer, sekarang saya akan membahas tentang Network Devices (Perlengkapan Jaringan).

Tujuan dari pembahasan ini, yaitu kita dapat mengetahui perangkat-perangkat yang digunakan dalam jaringan komputer, dan dapat memahami penggunaan dari setiap perangkat dalam jaringan komputer.

Network Devices terbagi menjadi empat, yaitu :
1. Host
host dapat berupa workstation (komputer yang menggunakan jaringan untuk berhubungan dengan komputer lain atau dengan server), handheld device (komputer kecil yang dapat digenggam dengan tangan, seperti handphone), electronic device (peralatan elektronik), dan server (suatu sistem komputer yang menyediakan layanan tertentu).

2. Transmission Media
 Transmission media merupakan medium transmisi yang digunakan, diantaranya berupa kabel. 
kabel coaxial
kabel fiber optik



Kabel twisted pair UTP, STP


3. Interface (network interface)

Network interface merupakan antarmuka antara station/node tertentu dan jaringan (dalam hal ini media transmisi). Network interface pada jaringan kabel berbentuk kartu yang disebut : Network Interface Card (NIC)/ Ethernet card/ Network card. Network interface pada jaringan nirkabel disebut sebagai wireless interface / wireless interface card. Setiap network interface memiliki alamat physical address yang berfungsi mengontrol komunikasi data host dalam LAN dan medium. Penentuan jenis network interface yang akan digunakan, didasarkan pada media transmisi, topologi jaringan dan tipe koneksi. 


4. Connecting devices (perangkat koneksi)
Connecting device bertugas mengoneksikan kepada beberapa komponen. Berikut merupakan jenis-jenis dari perangkat koneksi :
  • Repeater
Repeater merupakan suatu alat yang berfungsi memperluas jangkauan sinyal WIFI yang belum tercover oleh sinyal dari server agar bisa menangkap sinyal WIFI. Perangkat Repeater harus 2 alat, yakni untuk menerima sinyal dari server dan menyebarkannya kembali. Repeater beroperasi pada layer physical, dan umumnya digunakan pada thick dan thin net (Kabel coaxial), dengan topologi bus.
Fungsi repeater :
- untuk mengcover daerah-daerah yang lemah sinyal dari server
- untuk memperjauh sinyal dari server
- untuk mempermudah akses sinyal WIFI dari server

  • Bridge
Bridge berfungsi sama dengan repeater, namun lebih cerdas dan fleksibel. Bridge sebenarnya adalah repeater
yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan meskipun tipe jaringan (Standard dan fast ethernet) dan jenis kabel (Coax dan UTP) berbeda. Bridge beroperasi pada layer physical dan data link. Bridge berfungsi untuk memisahkan sebuah jaringan yang luas menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dengan membaca alamat MAC (Media Access Control) dari setiap paket data yang diterima, dan kemudian mempelajari dridging table untuk memutuskan apa yang akan dikerjakan selanjutnya pada paket data tersebut, apakah diteruskan atau diabaikan. 



  • Hub
Hub pada dasarnya adalah multiport repeater. Hub berfungsi sebagai konsentrator, perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap workstation. Pada hub, sinyal yang diterima dari suatu port tertentu, akan diteruskan ke semua port. Hub digunakan pada jaringan
topologi star dan beroperasi pada layer physical. 
Fungsi Hub :
  1. Memfasilitasikan Penambahan penghilangan atau penambahan workstation
  2. Menambah jarak network (fungsi sebagai repeater)
  3. Menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda (Ethernet, Toket ring, FDDI)
  4. Menawarkan featur yang fault tolerance (isolasi kerusakan)
  5. Memberikan menejemen yang tersentralisasi (koleksi informasi, diagnostic)


  • Switch
Switch adalah sebuah Networking Device yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa node dalam jaringan namun memiliki fungsi lain yaitu sebagai pencegah Collision (tabrakan) dengan cara memberikan jalur aliran data masing-masing sesuai Port/Collision Domain. Komunikasi data dapat dilakukan tanpa ada masalah.  Switch pada dasarnya adalah multiport bridge yang berfungsi sebagai konsentrator, perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap workstation, sama dengan hub namun lebih cerdas. Signal yang diterima dari satu port akan diteruskan ke port tertentu sesuai tabel filter. Switch beroperasi pada layer physical dan data link dan digunakan pada jaringan topologi star. Dengan switch, maka kecepatan pentransferan data lebih terjamin.



  • Router
Router adalah alat yang menghubungkan beberapa Local Area Network. Router beroperasi pada layer physical, data link dan network. Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, dan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP).






 Sekian pembahasannya, maaf bila penjelasannya tidak lengkap. Terima Kasih :)

Sumber : 

Data Link Layer



Kembali lagi :)
pada kesempatan kali ini, saya akan membahas salah satu bagian dari 7 model OSI layer, yaitu Data Link Layer.

Data link layer berfungsi mengatur pengiriman frame dari satu lompatan ke lompatan berikutnya, dan memastikan frame tersebut diterima dengan baik.   




data link layer terbagi menjadi 2 sublayer, yaitu data link control dan media access control. Data link control memiliki beberapa fungsi. berikut fungsi beserta penjelasannya :
1. Error control
data dapat mengalami kerusakan (error) pada saat pengiriman data. naah, error control ini yang bertugas menangani apabila ada kerusakan data berupa single-bit error (hanya 1 bit dalam data yang berubah) dan burst error (2 atau lebih bit yang berubah). 
Burst error



Single bit error


ketika terjadi error, maka error control akan mendeteksinya menggunakan konsep redudansi dengan menambah bit pada tempat terjadi error tersebut.

Metode deteksi error :
  • Parity Check
       cara kerja parity check yaitu dengan menambahkan bit parity pada unit data, sehingga jumlah bit 1 menjadi genap.
  • Cyclic Redundancy Check (CRC)
          cara kerja ini melalui pembagian dengan menambahkan CRC remainder pada unit
data, sehingga codeword yang dikirim habis dibagi bilangan tertentu.
  • Checksum
       menjumlahkan suatu data yang telah dibagi menjadi dua kemudian dikomplemenkan (dibalik). Lalu ketika dikirim, maka dijumlahkan semuanya (data dan checksum). apabila semua hasilnya adalah 1 atau komplemennya semua 0, maka data diterima dan dilanjutkan ke layer berikutnya. 

Metode koreksi error :
  • Retransmission (frame yang error akan dikirimkan kembali)
  • Forward Error Correction (frame yang berisi informasi tambahan dapat dideteksi dimana terjadi error dan menjelaskan dimana aliran bit yang diterima error)

2. Flow Control
Fungsi kedua dari data link yaitu flow control. Flow control berfungsi mengatur aliran pengiriman data dari lompatan demi lompatan agar penerima tidak kebanjiran data. 

Diagram Flow              
sender mengirim data dengan selang waktu tertentu (waktu propagasi), kemudian diterima oleh receiver dengan mengirim konfirmasi kembali kepada sender.

Mekanisme Flow Control
  • Stop-and-Wait ARQ
sender akan mengirim frame pertama dan frame berikutnya akan dikirimkan setelah sender menerima konfirmasi (ACK) untuk frame sebelumnya dari receiver (artinya frame akan dikirimkan satu per satu). Jika sender tidak menerima konfirmasi (terjadi error saat pengiriman), maka frame akan dikirim ulang.



  • Go-Back-N ARQ
Beberapa frame akan dikirimkan dalam waktu yang bersamaan sementara menunggu konfirmasi (ACK) dari receiver. Jika sender tidak menerima konfirmasi dalam selang waktu tertentu, maka frame akan dikirimkan kembali dari awal. 



  • Selective Repeat ARQ
hampir sama dengan Go-Back-N, dimana beberapa frame akan dikirimkan dalam waktu yang bersamaan. Jika ada frame yang error, maka receiver akan mengirimkan konfirmasi negatif (NAK), dan frame (hanya yang error) akan dikirimkan kembali.




3. Media Access Control
media acces control bertugas menangani akses/link terhadap media untuk menghindari tabrakan dalam medium. Media access control terbagi menjadi dua protokol : 
1. Point-to-point Access (hanya satu data link yang digunakan/diakses)
2. Multiple Access (beberapa data link yang digunakan/diakses)


4. Addressing
Selain berfungsi sebagai error control dan flow control, data link layer juga bertugas untuk pengalamatan (addressing) agar suatu frame dapat sampai pada lompatan berikutnya. Alamat pada data link juga disebut alamat Fisikal, alamat MAC, atau alamat Ethernet. Alamat Ethernet terbagi menjadi tiga, Unicast (satu tujuan mesin), Multicast (satu pada beberapa mesin), dan Broadcast(satu pada semua mesin).
Alamat layer data link


5. Framing
Salah satu fungsi dari data link juga yaitu melakukan enkapsulasi (pembungkusan). Paket dari layer sebelumnya dibungkus menjadi frame. Format frame ada dua, wired LAN (menggunakan kabel) dan wireless LAN (tanpa kabel) dengan fungsinya masing-masing. 






 sekian pembahasan saya, semoga bermanfaat. Terima kasih :)
 Sumber : 


Sabtu, 21 September 2013

Physical Layer

Sekarang, saya akan membahas tentang Physical Layer.

Lapisan fisik (physical layer) adalah lapisan terbawah dari model referensi OSI, di mana lapisan ini berfungsi untuk menentukan karakteristik dan kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer dalam jaringan.  Physical Layer berfungsi menerima suatu frame yang sudah lengkap dari Data Link Layer dan mengcodenya sebagai suatu seri dari sinyal yang ditansmisikan ke media lokal (Membuat sinyal elektrik, optik, atau microwave yang merepresentasikan bit dari setiap frame).

Pengiriman frame ke media lokal mensyaratkan elemen dari physical layer, yaitu :
  • Media fisik dan konektor terkait (Misalnya Kabel UTP dengan konektor RJ-45)
  • Representasi bit di media
  • Encoding data dan kontrol informasi
  • Jalur transmitter dan receiver pada perangkat jaringan

 
Physical layer menjelaskan cara-cara mengirimkan bit-bit raw dari paket data logical melewati link fisikal yang menghubungkan node-node jaringan. Bit stream dapat dikelompokkan ke code-code atau symbol-symbol dan diubah ke sinyal fisik yang dikirimkan melewati sebuah perangkat keras media transmisi. Pysical layer menyediakan elekris, mekanikal, dan procedural interface ke media transmisi. Bentuk dan sifat dari konektor listrik, frekuensi untuk dibroadcast, skema modulasi yang digunakan dan paramater low-level serupa, ditentukan di sini.
Physical layer menerjemahkan permintaan komunikasi logik dari Layer Data Link ke operasi hardware-spesific yang mempengaruhi pengiriman dan permintaan sinyal.
Dalam sebuah local area network(LAN) atau sebuah metropolitan area network(MAN) yang menggunakan arsitektur open system interconnection (OSI), physical signaling sublayer adalah bagian dari Physical Layer yang:
  • Menghubungkan dengan sublayer medium access control (MAC) yang merupakan bagian dari Data Link Layer.
  • Melakukan encoding character, pengiriman, penangkapan, dan decoding.
  • Melakukan perintah fungsi isolasi.

Fungsi dan servis utama yang dilakukan oleh Physical Layer adalah:
  • Pengiriman bit-by-bit atau symbol-by-symbol.
  • Menyediakan sebuah standarasisasi interface ke media transimisi fisikal, mencakup : spesifikasi mekanikal dari konektor elektris dan kabel, untuk contoh panjang maksimal kabel. Spesifikasi elektris dari level sinyal line transimisi dan impedansi. Radio interface, termasuk alokasi frekuensi spectrum elektromagnet dan spesifikasi dari kekuatan sinyal, analog bandwidth, dll. Spesifikasi dari infrared radiation (IR) melewati fiber optik atau sebuah link komunikasi wireless IR.
  • Modulasi : proses menyampaikan sebuah sinyal pesan, misalnya bit stream  digital atau sinyal analog audio, dalama sinyal lain yang dapat dikirimkan secara fisik.
  • Line coding
    • Sinkronisasi bit dalam synchronous serial communication
    • Memulai dan menghentikan signalling dan mengontrol arus dalam asynchronous serial communication
    • Circuit switching
    • Multiplexing (memulai dan menghentikan koneksi circuit switched)
    • Menyaring equalization, training sequence, pulse shaping, dan sinyal processing dari sinyal fisikal lainnya.
    • Perbaikan forward error
    • Bit-interleaving dan channel coding lainnya.
Berikut adalah tanggungjawab utama dari physical layer:
  • Menentukan spesifikasi hardware
Detail dari berjalannya kabel, konektor, trancievers wireless radio, network interface cards, dan device hardware lainnya biasanya adalah fungsi dari physical layer.
  • Encoding dan signaling
Physical layer bertanggung jawab terhadap bermacam fungsi encoding dan signaling yang merubah data dari bit-bit yang berada di komputer atau device lainnnya ke sinyal yang dapat di kirim melewati jaringan.
  • Pengiriman dan penerimaan data
Setelah encoding data, physical layer benar-benar mengirimkan data, dan tentunya menerimanya. Perhatikan bahwa ini sama saja untuk jaringan wired dan wireless.
  • Topology dan design jaringan fisik
Pyhsical layer juga dianggap sebagai domain dari banyak hardware yang terkait dengan masalah desain jaringan, seperti topologi LAN dan WAN.

Pada saat pengiriman, kadang terjadi gangguan yang menyebabkan signal yang diterima tidak sama dengan yang dikirim. Penyebabnya antara lain pelemahan kekuatan signal, perubahan bentuk signal, dan gangguan eksternal lainnya. namun, pengecekan dan perbaikan gangguan tersebut akan menjadi tugas dari Data link Layer.

Demikian penjelasan saya, semoga bermanfaat yaa. Terima Kasih, God Bless ^_^



sumber : 
reza_chan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.3 
http://jaringankomputerawal.wordpress.com/physical-layer/physical-layer-2/

Network Model

Haloo,
Setelah sekian lama, akhirnya bisa menulis juga.
Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi tentang network model atau pemodelan jaringan komunikasi. Tidak banyak yang saya tahu (maklum, baru belajar) tapi semoga bermanfaat.

Naah, berpikir tentang network model, pasti yang ada dipikiran kita, apa sih itu network model ? mengapa kita harus menggunakannya ?
Network model (pemodelan jaringan) merupakan suatu konsep pemodelan yang dibuat untuk membagi-bagi masalah menjadi sub-sub masalah sehingga lebih mudah diselesaikan. Permasalahan dalam hal ini berupa data yang akan dikirim..
Untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap‐tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data, maka diciptakan standar atau aturan komunikasi oleh International Organization for Standardization (ISO) yaitu model Open System Interconnection (OSI). 
Model OSI dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing‐masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard. 
7 Layer OSI


7. Application Layer
Layar ini berfungsi memberikan layanan kepada pengguna. Di layer inilah user mulai berinteraksi dengan network. Layer ini berfungsi sebagai penghubung antara aplikasi-aplikasi komputer.

6. Presentation Layer
Layer ini mendefinisikan bagaimana data dikonversi kemudian di format dan ditampilkan kepada user, sehingga data yang dikirimkan dapat dikenali oleh komputer penerima. Di layer ini juga terjadi beberapa proses :
Translasi : interopearbilitas antara metode encoding yang berbeda.
Compression : kompresi data pada sisi pengirim dan dekompresi pada sisi penerima.
Encryption : enkripsi pada sisi pengirim dan dekripsi pada sisi penerima
Contoh format data : jpg, avi, ASCII, binary.

5. Session Layer
Layer ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara atau di hancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Layer ini  juga berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana 2 buah komputer menjalin, mengontrol, dan mengakhiri komunikasi, sering disebut juga sebagai session manager. 

4. Transport Layer
Tugas layer transport adalah untuk menjalin komunikasi end-to-end logik antara 2 buah komputer. Maksudnya, memastikan data sampai pada tujuan dengan urutan yang benar (sequencing) dan terhindar dari error (error recovery). Bentuk data atau lebih dikenal dengan PDU (Protocol Data Unit) pada layer ini biasa disebut Segment dan Datagram. Segmentasi data pada sisi pengirim dan menyatukannya kembali (reassemble) pada sisi penerima. 2 tipe metode pengiriman data pada layer ini yaitu Reliable Connection-Oriented dan Unreliable, Connectionless.

3. Network Layer
Network layer bertanggung jawab menentukan alamat jaringan (IP Address), menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk “Paket”. Network ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat Header untuk paket-paket dan kemudian melakukan routing melalui internet-working dengan menggunakan router dan switch layer 3.
 
2. Data link Layer
 Data link ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokan menjadi format yang disebut sebagai frame, dan berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dengan penanganan error. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control (agar penerima tidak kebanjiran data yang diterima), pengalamatan perangkat keras seperti halnya di Media Access Control Address ( MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater dan switch layer 2 beroperasi.

1. Physical Layer 
Physical Layer bertanggungjawab melakukan konversi bit-bit frame data link menjadi sinyal-sinyal elektronik (encode) kemudian mengirimkan sinyal tersebut ke media fisik seperti : Kabel UTP, Fiber, Wireless. 


dengan membaca penjelasan diatas, maka kita bisa menjawab pertanyaan "bagaimana suatu data yang dikirim dapat sampai ke penerima dengan baik dan benar". 

Sekian penjelasan saya tentang network model, semoga bermanfaat. Terima kasih. ^_^

Sumber :