Apa itu network layer ?
Sekarang, saya akan menjelaskan tentang network
layer.
Network layer merupakan bagian ketiga dari tujuh layer OSI.
Network Layer menerima data dari transport layer dan meneruskannya ke data link layer (saat pengiriman data) atau menerima data dari data link layer dan meneruskannya ke transport layer (saat penerimaan data).
Network Layer bertanggung
jawab atas pengiriman data yang berbentuk paket dari pengirim untuk bagaimana dapat sampai
ditujuan (penerima) dengan baik dan benar.
Fungsi Network Layer
Network Layer memiliki 5 fungsi utama, yaitu :
1. Addressing
Salah satu fungsi dari Network Layer adalah pengalamatan. Bagaimana agar data tersebut dapat sampai ke tujuan. Tujuan dari addressing sendiri yaitu mengidentifikasi host dalam jaringan internet. Alamat untuk Network Layer disebut juga Logical Address (Alamat Logikal) atau IP Address (Alamat IP). Agar dapat berkomunikasi, paket juga harus memiliki alamat IP beda (unik) dan universal.
Alamat IP terdiri dari empat jenis, yaitu :
Alamat IP terdiri dari empat jenis, yaitu :
- Unicast Address : alamat IP ditujukan pada satu host tunggal
- Multicast Address : alamat IP ditujukan pada beberapa host
- Broadcast Address : alamat IP ditujukan pada semua host yang ada dalam satu jaringan tertentu
- Network Address : alamat IP ditujukan pada satu network (jaringan) dan bukan individual host
Untuk memudahkan pembagian alamat IP kepada seluruh pengguna
jaringan internet, maka Alamat IP dikelompokkan dalam satu arsitektur kelompok
tertentu.
1. Classfull Addressing
Pada classful addressing, alamat IP dikategorikan menjadi 5
class (kelas) A, B, C, D, and E.
Alamat IP dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Network identifier (Net-ID) sebagai identitas jaringan.
2. Host identifier (Host-ID) sebagai identitas host dalam
jaringan.
Contoh 160.12.3.27
Langkah-langkah menentukan alamat pertama dan terakhir
Classfull Addressing :
- 1. Alamat pertama (Network Address) suatu blok diperoleh dengan mengganti semua bit Host-ID menjadi 0 (010).
- 2. Alamat terakhir (Broadcast Address) suatu blok diperoleh dengan mengganti semua bit Host-ID menjadi 1 (25510)
Namun, penggunaan/penerapan Classfull Address menimbulkan
beberapa masalah, diantaranya :
- Karena organisasi/perusahaan diberikan satu blok IP, maka banyak alamat IP yang tidak digunakan (terbuang).
- Tidak banyak organisasi/perusahaan yang membutuhkan IP sampai jutaan, sehinnga Classfull dapat dikatakan sangat boros.
- Bagaimana dengan organisasi/perusahaan yang kecil, yang hanya membutuhkan sejumlah kecil alamat IP (contoh 20 alamat IP)? Sedangkan IP kelas C bisa sampai 256 alamat IP.
2. Pada Classless Addressing, alamat IP di kategorikan bukan berdasarkan class, tetapi berdasarkan konsep subnetting (membagi
jaringan menjadi beberapa jaringan kecil berdasarkan bilangan tertentu atau subnet-mask).
2. Internetworking
Fungsi kedua Network Layer yaitu
memungkinkan komunikasi data antar host melalui berbagai jaringan fisik yang
heterogen (internetworking). Proses routing dilakukan melalui internetworking
dengan menggunakan router dan switch layer3.
Switching network layer pada
jaringan internet menggunakan teknik packet switching.
3. Routing
Tujuan dari routing yaitu menentukan
suatu jalur yang “baik” (router-router yang berurutan) melalui suatu jaringan
dari source ke destination.
Proses routing ini diperankan oleh
perangkat jaringan yang dikenal sebagai Router, perangkat penghubung antara
satu network dengan network lainnya. Dalam perjalannya, paket bisa saja
melewati beberapa router sebelum sampai ke mesin tujuan. Setiap router yang
harus dilalui oleh packet disebut sebagai hop.
Tabel routing
contoh tabel routing |
4. Packetizing
Fungsi Network Layer yang lain
yaitu pembungkusan (enkapsulasi), dimana data dari layer sebelumnya dibungkus
menjadi satu paket.
Pada saat pengiriman dari layer
transport, segmen/datagram akan di enkapsulasi dengan header layer network (IP
Header) sehingga menjadi data layer 3 atau layer network yang kita kenal sebagai
paket. Diantara informasi yang disertakan dalam header ini adalah informasi IP
address dari mesin pengirim dan penerima. Sedangkan pada saat penerimaan dari
data link layer, paket akan di dekapsulasi (menjadi segmen/datagram) kemudian
dibaca informasi pada IP header-nya, jika IP address tujuan paket tersebut
adalah IP address komputer penerima maka paket yang sudah di dekapsulasi
menjadi segmen/datagram tersebut akan dinaikkan ke layer atasnya yaitu layer
transport.
Paket IP/IP Datagram
5. Fragmenting
Fragmenting bertugas
memisah-misahkan paket yang telah kelewatan kapasitas/batas, sehingga dapat
dikirim.
jaringan data link mempunyai
spesifikasi MTU (max.transfer size) tertentu. IP datagram yang besar (tidak
sesuai dengan MTU jaringan link layer) akan dipotong (fragmented) dari satu datagram menjadi beberapa datagram. “penyusunan
kembali” hanya dilakukan di penerima menggunakan bit-bit header pada IP
datagram.
Saat ini, IP yang digunakan masih Ipv4, yang
hanya memiliki 32-bit address space dan diperkirakan akan habis pada tahun
2008. Pv6 masih dalam tahap pengembangan dan belum banyak dipakai.
Format IPv6 datagram :
- fixed-length 40 byte header
- no fragmentation allowed
Motivasi tambahan:
- Format header membantu kecepatan pengolahan /forwarding
- Perubahan header untuk mengakomodasi QoS
- Alamat “anycast” baru
Jadi, dapat dikatakan bahwa IPv6
jauh lebih baik dibanding IPv4.
Demikian pembahasan saya, semoga dapat berguna. Terima kasih :)
Sumber :
http://telecom.ee.itb.ac.id/~tutun/ET5044/0304/4.ppt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar